new-normal-business

Dalam beberapa bulan terakhir, data Kemnaker sudah lebih dari 6 juta orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Tak sampai di situ, banyak pengusaha yang berjuang untuk mempertahankan roda bisnisnya tetap bergerak di tengah situasi New Normal. 

Pebisnis harus kembali memulai perencanaan yang cermat dan membuat skenario untuk memulihkan kondisi bisnis agar kembali aktif. Untuk membangun kembali bisnis seperti semula memang membutuhkan tenaga yang lebih kuat. Namun, bukan berarti tidak mungkin dilakukan. 

Berikut ini, strategi bisnis ideal yang bisa Anda lakukan dalam menyambut era new normal.

Membuka Wawasan Baru dalam Bisnis

Para pebisnis harus bisa mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi masa depan perusahaan. 

Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengintegrasikan elemen-elemen seperti transformasi digital, rantai pasokan, peraturan, atau mengubah perilaku pelanggan. 

Sebagai contoh, perusahaan harus membuat inovasi yang memadukan teknologi digital agar bisa lebih mudah dijangkau seluruh masyarakat luas tanpa harus keluar rumah. 

Selain itu, dibutuhkan ide-ide baru agar bisnis relevan dengan gaya tatanan kehidupan baru atau New Normal yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Fokus pada Masalah Strategis

Bagi para pebisnis, dalam menilai dampak sebenarnya dari pandemi bagi perusahaan, harus melihat dari sisi kinerja dan strategi jangka panjang. 

Dalam keadaan saat ini, pebisnis dituntut untuk bisa mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi masalah strategis perusahaan secara cepat. Fokus-fokus masalah tersebut meliputi :

  • Fokus pada posisi strategis. Berkaitan dengan bagaimana cara perusahaan ikut berpartisipasi dalam mengatasi pandemi global dan mendukung ekonomi masyarakat secara penuh.
  • Fokus pada opsi strategis. Berkaitan menciptakan peluang baru, pendapatan baru, atau keterlibatan dengan pelanggan-pelanggan baru yang potensial.
  • Fokus pada risiko strategis. Bertujuan untuk menilai risiko baru yang mungkin  akan dihadapi perusahaan di masa depan.

Fokus pada Masa Depan

Di era New Normal yang serba tak pasti, sudah seharusnya bisnis tetap fokus pada layanan pelanggan yang berkualitas dan memberikan kepuasan. 

Dengan begitu, bisnis akan bertahan lama dan mampu mempertahankan loyalitas pelanggan. Bisnis jangan hanya berfokus pada bagaimana cara mendapatkan pelanggan baru. Akan tetapi, ingat pula untuk menjaga dan menjalin hubungan baik dengan para pelanggan lama yang setia. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan kredibilitas bisnis dalam jangka panjang di masa mendatang. 

Ketika perusahaan mulai dibangun kembali pada era new normal, maka perusahaan harus melihat model bisnis dan menghadapi krisis keuangan. Baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 

Untuk menghindari pengambilan keputusan yang berpotensi menyebabkan kegagalan perusahaan di masa depan, perusahaan harus sigap dan cepat dalam beradaptasi dan melihat peluang di era New Normal. 

Beberapa fokus yang berpotensi hadir di masa depan, meliputi :

  • Tujuan perusahaan yang relevan menjelang new normal.
  • Mempertimbangkan keinginan pelanggan mengenai produk dan layanan perusahaan.
  • Mempertimbangkan penggunaan teknologi dalam mengubah cara perusahaan memberikan produk dan layanan kepada pelanggan.
  • Cara perusahaan dalam berbagi nilai lebih di antara para pemangku kepentingan internal dan eksternal.

Nah, itulah strategi bisnis yang ideal untuk menyambut new normal. Memulai lagi dari awal dengan adaptasi yang baru tentu saja akan sulit, tetapi perusahaan Anda harus tetap bertahan

Di Trier Consulting, kami membantu banyak perusahaan mengelola pajak, keuangan, dan strategi bisnis yang relevan selama masa transisi New Normal. Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus mengembangkan bisnis dan selebihnya mengenai pengelolaan pajak atau akuntansi percayakan kami untuk menanganinya. Untuk info lebih lengkap klik website Trier Consulting sekarang juga dan mari sambut era New Normal dengan prospek bisnis yang lebih gemilang.

baner trier consulting