industri retail Indonesia

industri retail Indonesia

Industri retail di Indonesia ternyata sedang mengalami penurunan konsumsi yang cukup drastis. Penurunan ini pertama kali dideteksi pada 2017 hingga berlanjut ke masa kini  Akibatnya, muncul beberapa tantangan yang mau tidak mau harus Anda hadapi. Yuk, baca terus artikel ini untuk tahu definisi, jenis, dan tantangan di industri retail Indonesia saat ini. 

Apa Saja Bisnis di Industri Retail Itu?

Bisnis retail sendiri adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penjualan barang atau jasa langsung ke konsumen akhir, baik dalam skala kecil maupun besar. Intinya, tujuan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Di Indonesia, bisnis retail ini terbagi menjadi tiga kategori besar sebagai berikut:

  1. Bisnis Retail Berdasarkan Kepemilikan 

Ritel kepemilikan terbagi menjadi tiga, yaitu ritel mandiri, ritel waralaba, serta kelompok usaha. Ritel mandiri menunjukkan bahwa pemilik bisnis membangun usahanya dari awal dan tidak tergabung oleh pihak manapun Sedangkan, ritel waralaba adalah bisnis yang mengambil konsep, nama, produk, serta rencana dari perusahaan induk. Sementara itu, kelompok usaha adalah jaringan retail yang terkait di dalam satu manajemen layaknya swalayan. 

  1. Bisnis Retail Berdasarkan Skala Usaha

Bisnis di industri retail yang berdasarkan skala usaha terbagi menjadi dua, yaitu ritel skala besar dan skala kecil. Retail skala kecil adalah penjualan yang mencakup pasar dalam skala besar, sedangkan retail skala kecil mencakup penjual seperti pedagang kaki lima ataupun keliling. 

  1. Bisnis Retail Berdasarkan Produk yang Ditawarkan

Berdasarkan produk yang ditawarkan, bisnis retail terbagi menjadi tiga, yaitu product retail, service retail, dan non-store retail. Seperti namanya, product retail menjual produk berupa barang seperti toko elektronik atau Toserba. Sedangkan, service retail adalah bisnis yang menawarkan jasa seperti jasa perbaikan alat elektronik. Terakhir adalah non-store retail, yang sangat bergantung pada platform tertentu untuk melaksanakan aktivitas jual beli seperti toko online

6 Tantangan Terbesar di Industri Retail Indonesia

Walaupun produk-produknya kerap dibutuhkan, industri retail ternyata masih harus menghadapi sejumlah tantangan. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Memenuhi Demand dari Konsumen

Kelancaran bisnis retail bisa terhambat tanpa adanya konsumen. Konsumen pun enggan untuk membeli sesuatu jika barang atau jasa tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Oleh sebab itu, Anda perlu menyelaraskan kegiatan usaha Anda dengan permintaan konsumen. Anda bisa menyiapkan segala sesuatu yang bersifat contextual commerce.   

  1. Mempertahankan Loyalitas Konsumen

Bisnis retail bertebaran di mana-mana dan memberikan banyak opsi bagi konsumen. Katakanlah harga kompetitor lebih murah dibandingkan produk jualan Anda walaupun dengan kualitas yang sama. Tentu konsumen cenderung memilih yang lebih terjangkau. Lalu, bagaimana cara untuk menanamkan dan menjaga loyalitas konsumen?

Bisnis Anda harus menerapkan hal berbeda dari yang lain. Umumnya, bisnis retail menawarkan berbagai promosi dan harga khusus. Selain itu, Anda juga perlu memberikan layanan terbaik yang konsumen tidak dapatkan di tempat lain. 

  1. Regulasi Industri Retail

Umumnya, para pelaku bisnis retail ingin melakukan ekspansi, apalagi kalau bisnis mereka berjalan dengan baik. Akan tetapi, ada beberapa peraturan tertulis oleh pemerintah guna mengawasi pergerakan dari industri retail di Indonesia, seperti minimal luas lahan sebuah department store adalah 200 m2. Sedangkan, luas perkulakan adalah 2.000 m2.

Selain itu, bisnis retail juga wajib mengikuti kemitraan dengan toko eceran berskala kecil sekaligus kemitraan pemasok yang diawasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). 

  1. Adanya Persaingan Harga Produk

Persaingan pasti selalu ada di industri bisnis mana pun. Bisnis satu dengan yang lain berusaha menawarkan barang atau jasa dengan harga serendah mungkin untuk menarik konsumen. Akan tetapi, kompetisi harga ini telah menjadi di luar batas normal. Apabila fenomena ini terus berlanjut, lama kelamaan akan banyak bisnis yang bangkrut dan merugikan negara, apalagi persaingan bisnis secara umum sudah berat di Indonesia. 

  1. Mengelola Komunikasi Internal

Mengoperasikan bisnis di industri retail tidaklah mudah. Untuk menjaga kelancaran bisnis, komunikasi internal antara divisi satu dengan yang lain haruslah kuat. Ini merupakan sebuah tantangan apalagi kalau bisnis sudah mencapai pasar skala besar. Sebab, komunikasi yang kurang terpelihara bisa mengakibatkan dampak buruk bagi nasib bisnis sendiri. 

  1. Regulasi Perpajakan 

Segala usaha wajib mengurus pajak, termasuk bisnis retail. Sayangnya, pembayaran pajak bisnis sering berubah-ubah sehingga Anda harus memantaunya secara berkala. Pajak yang harus Anda pantau adalah PPN, faktur pajak, PPh, pajak restoran, serta withholding tax. Di sinilah muncul tantangan lain mengingat banyaknya regulasi perpajakan yang harus dipatuhi. Jika tidak taat pajak, bukan tidak mungkin bisnis retail Anda berisiko terkena masalah.

Produk-produk buatan industri retail memang begitu dibutuhkan masyarakat. Walau begitu, bukan berarti bisnisnya selalu berjalan mulus. Masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, termasuk dalam urusan perpajakan yang regulasinya kerap berubah-ubah.

Tak perlu bingung, Anda bisa menggunakan layanan  Tax Compliance dari Trier Consulting untuk mengurus segala perpajakan selama menjalankan bisnis retail. Segala kewajiban perpajakan pun bisa selesai sesuai dengan peraturan yang berlaku.