industri pertambangan

industri pertambangan

Industri pertambangan mempunyai potensi yang menjanjikan, apalagi dengan kekayaan alam yang Indonesia miliki. Namun, pemerintah mulai serius mengedepankan kelestarian lingkungan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021. Alhasil, usaha pertambangan harus menghadapi lebih banyak tantangan. Apa saja tantangan-tantangannya? Yuk, baca artikel ini!

6 Tantangan Terbesar dari Industri Pertambangan

Dilansir dari Okezone.com, dunia internasional pun menekankan minimnya pertambangan yang menghasilkan karbon melalui penggunaan EBT dan perekonomian digital. Semua gerakan perubahan ini menghadapkan Anda pada tantangan-tantangan besar di industri pertambangan sebagai berikut. 

  1. Stabilitas Harga Pasar

Tantangan pertama adalah naik turunnya harga pasar hasil tambang, Salah satunya emas. Harga emas di pasar sangat fluktuatif akibat beberapa faktor, termasuk stabilitas nilai tukar Dolar Amerika. Nilai tukar mata uang ini sangat berpengaruh terhadap harga emas Antam. Bila semakin tinggi nilai tukarnya, maka harga emas bisa menurun. 

Sebaliknya, permintaan emas yang tinggi bisa berpengaruh pada tingginya harga emas. Selain nilai tukar, faktor-faktor lain yang juga memengaruhi adalah ketersediaan cadangan emas di bank sentral, jumlah hasil produksi emas di dunia, inflasi, serta permintaan terhadap emas yang meningkat. 

  1. Gaya Hidup Sustainable 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sekarang pemerintah dan dunia internasional sangat fokus akan kelestarian lingkungan. Gerakan perubahan ini pun menjadi salah satu tantangan terbesar bagi perusahaan tambang. Semua kegiatan harus direncanakan dan mengacu pada sistem pembangunan berkelanjutan. 

Anda harus beralih ke aktivitas pertambangan yang diselaraskan dengan perawatan lingkungan sekitar demi masyarakat. Semua sudah terangkum dalam panduan praktik pertambangan berkelanjutan. Ada empat poin utama di dalamnya yang perlu Anda garis bawahi, yaitu:

  1. Pertumbuhan ekonomi

Industri pertambangan adalah salah satu sumber penghasilan negara. Para perusahaan dan pengelola tambang diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

  1. Membuka Lapangan Kerja

Pertambangan membutuhkan banyak tenaga kerja untuk memulai produksi. Dalam misi meningkatkan lapangan kerja, aktivitas pertambangan diharapkan meningkatkan peluang bagi masyarakat. 

  1. Kontribusi Menurunkan Angka Kemiskinan

Pihak yang melakukan aktivitas pertambangan membutuhkan tenaga kerja, sehingga wajib mereka untuk memedulikan kesejahteraan para calon karyawan atau karyawannya. Alhasil, secara tidak langsung, pihak pemberi pekerjaan di lahan tambang turut berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan. 

  1. Kelestarian Lingkungan Sekitar Tambang

Sudah menjadi rahasia umum bahwa aktivitas pertambangan mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan. Oleh sebab itu, setiap pihak yang melakukan aktivitas ini harus mulai memberikan perhatian khusus dalam perawatan dan rehabilitasi lingkungan selama aktivitas tambang dijalankan. 

  1. Aktivitas Tambang Ilegal 

Kekayaan pertambangan di Indonesia cukup mengesankan. Banyak pihak yang mengidamkan untuk terjun ke dalam bisnis ini. Tetapi, seluruh wilayah pertambangan tetap milik negara. Oleh karena itu, setiap pihak yang ingin membuka aktivitas tambang harus mendapatkan izin resmi dari pemerintah terlebih dahulu. 

Namun, para oknum yang tidak bertanggung jawab masih abai terhadap perizinan dan tetap melakukan aktivitas pertambangan secara ilegal. Aktivitas ilegal ini pun umumnya tidak diselaraskan dengan pembangunan berkelanjutan dan membiarkan lubang bekas tambang terbuka begitu saja. Akibatnya, lingkungan sekitar menjadi semakin rusak.

  1. Pembiayaan

Bisnis pertambangan memang mempunyai peluang keuntungan yang besar. Akan tetapi, modal untuk memulai bisnis ini tidaklah kecil. Pendanaan yang stabil pun menjadi salah satu tantangan terbesar bagi pengusaha pertambangan. Selain itu, industri pertambangan juga membutuhkan dana yang lebih besar karena harus menjaga kelestarian lingkungan sekitar wilayah tambang. 

Apalagi, kedalaman galian harus lebih dalam daripada kedalaman umum pada masa lampau. Padahal, semakin dalam galian, risiko pun semakin tinggi. Biaya lebih besar pun dibutuhkan untuk mengurangi risiko-risiko yang berpotensi membahayakan. Anda pasti akan pusing memikirkan banyak hal. Karenanya, untuk urusan keuangan bisnis, termasuk dalam industri pertambangan, serahkan saja kepada ahlinya seperti Trier Consulting yang menyediakan layanan Financial Accounting dan Bookkeeping. 

  1. Manajemen Risiko

Seperti yang telah disebutkan, penggalian dengan tingkat kedalaman besar sangatlah berisiko. Oleh sebab itu, Anda harus menganalisis, mengevalusi, serta mempersiapkan solusi penanggulangan bencana risiko seperti terjadinya ledakan, tanah longsor, dan kebakaran akibat kelalaian.  

  1. Pemahaman akan Teknologi

Zaman semakin modern dan teknologi semakin canggih untuk memudahkan industri pertambangan. Teknologi yang canggih pun mampu mencegah risiko-risiko dari aktivitas pertambangan, seperti membantu menghitung ventilasi galian bawah tanah dan evakuasi. Akan tetapi, peran teknologi canggih bisa menjadi tidak maksimal tanpa pengetahuan dan pengalaman menggunakannya. 

Industri pertambangan memang sangat menjanjikan. Akan tetapi, proses bisnisnya tidaklah mudah, termasuk dalam pengontrolan pembiayaan demi mendukung kelancaran aktivitas pertambangan. Jika Anda membutuhkan bantuan dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan, Anda bisa menggunakan layanan Financial Accounting dan Bookkeeping dari Trier Consulting

Tim akuntan dari Trier Consulting sudah berpengalaman dalam bidangnya. Jadi, Anda bisa fokus pada hal lain dalam bisnis dengan tetap mengetahui laporan keuangan Anda. Klik di sini untuk informasi selengkapnya!