Setiap negara perlu memiliki industri kesehatan yang baik. Dengan begitu, kondisi kesehatan warga negara maupun akses mereka terhadap layanan kesehatan bisa lebih terjamin. Di Indonesia, industri kesehatan sebetulnya sangatlah potensial, hanya saja masih harus melewati beberapa tantangan. Apa saja tantangan yang dihadapi industri kesehatan Indonesia? Berikut lima di antaranya yang perlu Anda tahu!
1. Obat palsu
Menurut WHO, ada lima kategori obat palsu, yaitu produk tanpa zat aktif, produk dengan zat aktif yang tidak memenuhi standar, produk dengan zat aktif yang berbeda dari labelnya, produk dengan kemasan yang dijiplak dari produsen lain, dan produk yang diproduksi dengan meniru produk dari produsen lain. Di Indonesia, obat palsu tidak terhitung jumlahnya.
BPOM mencatat setidaknya ada 370 temuan obat palsu (di pasar online) sepanjang 2017. Pada tahun 2019, BPOM menemukan obat palsu sudah sampai di apotek di wilayah Jabodetabek. Obat-obatan tersebut dikemas ulang dari obat generik dan obat kadaluarsa. Para pelaku mendapatkan keuntungan sebanyak Rp400 juta dari pekerjaan kotor tersebut.
Pemberantasan produksi dan peredaran obat palsu menjadi tantangan bagi pihak kesehatan dan penegak hukum Indonesia. BPOM pun berencana menerapkan kode QR pada obat yang beredar untuk meningkatkan pengawasan. BPOM juga mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam pemberantasan obat palsu dengan membaca label obat, memeriksa kemasan dan izin edar, serta melaporkan obat yang mencurigakan kepada BPOM.
2. Pemerataan teknologi
Tantangan selanjutnya yang dihadapi industri kesehatan Indonesia adalah pemerataan teknologi. Teknologi memegang peranan penting dalam industri kesehatan, seperti membantu mengurangi kesalahan, mencegah reaksi obat yang merugikan, melindungi privasi pasien, dan meningkatkan perawatan secara keseluruhan.
Untuk menerapkan pemerataan teknologi di industri kesehatan Indonesia, layanan Cloud System Implementation dari Trier Consulting bisa diandalkan. Layanan ini bisa memudahkan proses pendaftaran dan pendataan riwayat kesehatan. Layanan Cloud System Implementation terhadap industri kesehatan dapat mengeliminasi informasi pasien dan administrasi fisik berbasis kertas, serta menjadi alternatif bagi pengelolaan data untuk layanan kesehatan yang mahal, boros waktu, dan tidak scalable.
Layanan bulanan Cloud System Implementation dari Trier Consulting akan dikerjakan oleh tim konsultan profesional dan berpengalaman. Jadi, setiap rumah sakit yang menggunakan sistem ini akan dimintai informasi yang dibutuhkan konsultan agar dapat memberikan hasil laporan atau analisis sesuai layanan yang dibutuhkan. Penggunaan sistem cloud membuat industri kesehatan tidak perlu lagi menyediakan ruang penyimpanan fisik, mengurangi biaya TI hingga 50%, dan memungkinkan ketersediaan data dan informasi pasien 24/7.
3. Supply chain produk
Supply chain produk atau rantai pasokan produk yang masih kurang juga menjadi tantangan industri kesehatan tanah air. Minimnya persediaan alat kesehatan membuat warga negara lebih riskan terhadap bahaya kesehatan, contohnya selama masa Covid-19. Untuk dapat menghadapi situasi-situasi kesehatan yang membutuhkan supply chain produk mencukupi, kerja sama antara pelaku industri kesehatan, pemerintah, dan bisnis pada sektor lain perlu terjalin.
Dengan kerja sama yang produktif, industri kesehatan Indonesia dapat menyediakan peralatan kesehatan yang memadai sehingga secara aman mampu menangani berbagai masalah kesehatan. Terpenuhinya kuantitas alat kesehatan yang diperlukan secara cepat dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit yang membuat warga negara Indonesia lebih terlindungi.
4. Penyebaran informasi yang valid
Pesatnya perkembangan teknologi membuat setiap orang bisa memperoleh informasi kesehatan dengan sangat cepat dan mudah. Masalahnya, tidak semua informasi kesehatan yang beredar bersifat kredibel dan bisa dipercaya. Oleh karena itu, industri kesehatan Indonesia perlu menyediakan berbagai informasi yang akurat dan benar agar masyarakat bisa mendapatkan informasi kesehatan yang dapat dipercaya dan ter-update.
5. Distribusi sumber daya
Faktanya, hingga saat ini Indonesia masih kekurangan SDM kesehatan. Distribusi sumber daya yang belum mencukupi di industri kesehatan Indonesia tentunya menjadi salah satu tantangan terbesar yang perlu diatasi. Adanya pandemi Covid-19 semakin menunjukkan bahwa Indonesia saat ini masih sangat kekurangan SDM kesehatan.
Terbatasnya jumlah pemerataan SDM kesehatan di Indonesia dipengaruhi oleh tingkat kelulusan dokter yang masih sedikit. Dengan 12 ribu tingkat kelulusan dokter per tahun, diperlukan 10 tahun untuk memenuhi rasio dokter atau populasi setara dengan Asia karena saat ini kebutuhan SDM kesehatan kira-kira mencapai angka 140 ribu.
Itulah lima tantangan yang dihadapi oleh industri kesehatan Indonesia. Selain kelima hal tersebut, masih ada beberapa pelaku industri kesehatan yang menghadapi tantangan lain perihal penyusunan laporan keuangan dan perpajakan. Mereka kesulitan melakukan hal tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku. Apakah Anda juga menghadapi tantangan yang sama?Tak perlu bingung, Anda bisa menggunakan layanan Financial Accounting & Bookkeeping serta Tax Compliance dari Trier Consulting. Konsultan profesional dari tim Trier Consulting akan membantu Anda menyusun laporan keuangan dengan rapi dan memastikan Anda menjalani kewajiban perpajakan sesuai peraturan di Indonesia. Klik di sini untuk memperbaiki sistem laporan keuangan dan perpajakan di perusahaan kesehatan Anda sekarang juga!