Industri manufaktur merupakan kumpulan usaha yang mengolah atau mengubah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi yang memiliki nilai tambah. Proses pengolahan dalam industri manufaktur bisa dilakukan secara mekanis menggunakan mesin maupun tanpa menggunakan mesin. Di Indonesia, industri ini terus berkembang, terutama seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi. Namun, perkembangan industri manufaktur di Indonesia juga dihadapkan pada lima tantangan utama. Berikut informasinya!
1. Masalah di bidang supply and demand
Tantangan utama industri manufaktur Indonesia adalah masalah di bidang supply and demand (penawaran dan permintaan). Supply and demand merupakan hubungan antara jumlah komoditi yang ingin dijual produsen pada berbagai harga dan jumlah yang ingin dibeli konsumen. Dalam teori ekonomi, supply and demand dipakai sebagai model utama penentuan harga.
Supply and demand sangat memengaruhi margin keuntungan perusahaan manufaktur. Sebab, saat permintaan konsumen rendah, perusahan yang memiliki persediaan atau kelebihan pasokan akan merugi. Sedangkan, kekurangan pasokan saat permintaan konsumen tinggi akan menyebabkan perusahaan terus kehabisan barang dan membuat pelanggan kecewa.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan manufaktur untuk mampu memprediksi supply and demand. Salah satu solusinya adalah menggunakan software yang memiliki fitur pelaporan dan data penjualan yang akurat, serta mampu memprediksi jumlah produk yang akan dijual di masa depan.
2. Efisiensi pabrik yang belum maksimal
Efisiensi pabrik yang belum maksimal disebabkan oleh dilema perusahaan manufaktur yang perlu memilih antara memberikan kualitas terbaik bagi konsumen atau menurunkan biaya produksi. Sementara penurunan kualitas dapat menghemat biaya produksi perusahaan, hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan konsumen yang berujung pada kehilangan konsumen.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan manufaktur perlu menerapkan modernisasi terhadap proses dan sistem alur kerja. Misalnya, produsen dapat memangkas biaya SDM dengan mengurangi pekerja dan menggantinya dengan sistem yang didukung teknologi. Peralihan ke penggunaan alat dan sistem yang lebih modern memang akan memakan biaya yang cukup besar di awal. Namun, untuk jangka waktu panjang, justru akan lebih hemat dan menguntungkan.
3. SDM berkualitas kurang terpenuhi
Seiring waktu, banyak tugas teknis dan administratif akan diautomasi sehingga tenaga kerja harus menyesuaikan keterampilan dan pengalaman untuk memenuhi kebutuhan pemberi kerja. Meskipun demikian, bukan berarti SDM tidak lagi penting. Teknologi dipakai untuk meningkatkan pekerjaan manusia, bukan menghilangkan pekerjaan manusia sepenuhnya. Banyak industri percaya bahwa kunci kesuksesan sejati adalah menggabungkan keterampilan manusia dan teknologi.
Masalahnya, menemukan SDM berkualitas yang mengerti teknologi terkini bukan hal mudah. Tidak hanya paham teknologi, SDM berkualitas juga harus mampu berpikir kreatif dan solutif, serta mempunyai mental tangguh. Untuk menemukan SDM seperti ini, perusahaan perlu melakukan serangkaian seleksi dan menyusun jadwal pelatihan setiap karyawan yang lulus seleksi secara berkala untuk meningkatkan potensinya.
4. ROI sulit ditingkatkan
ROI atau return on investment merupakan rasio perbandingan antara keuntungan atau kerugian dari suatu investasi dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Berangkat dari ROI, bisa ditarik kesimpulan tentang apakah suatu investasi menguntungkan atau tidak. Dalam industri manufaktur, salah satu tantangan terbesar adalah sulitnya meningkatkan ROI. Sebab, kondisi volume penjualan, efisiensi penggunaan biaya, profit margin, dan struktur modal usaha mungkin belum maksimal.
Jika ingin meningkatkan ROI, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Di samping meningkatkan penjualan dengan strategi yang benar, strategi pemasaran yang di-update dengan memanfaatkan digital marketing juga penting. Mengurangi biaya produksi dengan cara membuat perubahan pada desain atau material kemasan juga dapat meningkatkan ROI.
Jika Anda butuh bantuan dalam meningkatkan ROI perusahaan manufaktur, Anda dapat menggunakan layanan Financial Accounting & Bookkeeping dari Trier Consulting agar keuangan perusahaan bisa memberikan keuntungan yang lebih baik. Trier Consulting memungkinkan bisnis memiliki informasi keuangan yang tepat dan cepat sebagai alat pengambilan keputusan yang andal. Dengan layanan ini, setiap bisnis dapat melakukan penyusunan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu, sehingga dapat digunakan tanpa khawatir akan terjadinya kesalahan.
5. Pemahaman akan teknologi terkini
Update teknologi setiap tahunnya membuat industri manufaktur dituntut untuk paham akan teknologi terkini. Produsen manufaktur kerap mengalami kebingungan akibat hadirnya beberapa teknologi terkini, seperti software manufaktur, IoT, hingga robot. Untuk menghadapi tantangan ini, setiap perusahaan perlu berdiskusi dengan stakeholder terlibat untuk menentukan apakah sistem yang menggunakan teknologi terkini akan diterapkan sekaligus atau secara bertahap mengingat biaya yang akan dihabiskan dari penggunaan teknologi baru tidak sedikit.
Demikian lima tantangan yang kini umum dihadapi industri manufaktur Indonesia. Penggunaan jasa Financial Accouting & Bookkeeping dari Trier Consulting akan membantu setiap perusahaan manufaktur untuk meningkatkan ROI dan berkembang lebih baik. Klik di sini untuk memulai konsultasi seputar sistem cloud computing sekarang juga!