Suatu perusahaan idealnya memiliki aset. Pasalnya, aset merupakan hal penting yang akan membawa pengaruh besar bagi perusahaan Anda. Sebenarnya, apa pun yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan sebagai aset. Misalnya kendaraan perusahaan, gedung, segala macam peralatan, bahkan karyawan yang bekerja juga dapat dikatakan aset. Berbagai contoh ini bisa pula dikatakan sebagai aset berwujud.
Namun, ternyata masih ada kategori aset lain selain yang sudah disebutkan di atas. Nah, dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai aset tidak berwujud yang mempunyai karakteristik berbeda dari aset yang sudah disebutkan. Seperti apa definisi aset tidak berwujud dan apa saja jenisnya? Mari simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian aset tidak berwujud
Aset tidak berwujud, seperti namanya, tidak bisa dilihat secara langsung seperti melihat kendaraan atau gedung perusahaan. Namun, bukan berarti eksistensinya tidak ada. Disebut juga dengan nama lain intangible asset, aset ini meski tak terlihat ternyata sangat penting bagi suatu perusahaan. Kehadiran aset ini akan menambah nilai suatu perusahaan. Jika perusahaan memiliki banyak aset, termasuk aset tidak berwujud, artinya nilai perusahaan pun semakin tinggi.
Dalam PSAK No. 19 tentang aset tidak berwujud, dikatakan bahwa aset ini tetap dapat diidentifikasi. Artinya, nilai dari aset dapat diketahui dan dikategorikan. Meskipun demikian, aset tidak berwujud tidak bisa dikategorikan sebagai instrumen keuangan. Pasalnya, nilai dari aset ini bersifat jangka panjang, sehingga pendapatannya pun juga akan diterima di masa depan.
Jenis-jenis aset tidak berwujud
Ada berbagai macam aset tidak berwujud yang perlu Anda ketahui. Beberapa di antaranya adalah:
1. Hak cipta
Contoh pertama aset tidak berwujud adalah hak cipta. Hak cipta merupakan hak yang terbilang eksklusif. Pasalnya, hak ini diberikan kepada seorang pencipta terhadap hasil karya yang ia buat. Hak ini bisa diperjualbelikan sesuai dengan kesepakatan yang berlaku.
2. Paten
Aset tak berwujud yang kedua adalah paten. Paten merupakan hak eksklusif atas penemuan di bidang teknologi, misalnya. Biasanya, penemuan akan dilakukan selama beberapa waktu tertentu dan juga persetujuan beberapa pihak. Di Indonesia sendiri, hak paten bisa diberikan selama 20 tahun kepada suatu perusahaan.
3. Franchise
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan kata franchise atau waralaba. Banyak bisnis makanan yang menerapkan sistem waralaba ini. Ternyata, franchise juga merupakan salah satu aset tidak berwujud dari suatu perusahaan atau bisnis. Franchise adalah jenis lisensi yang diberikan kepada penerima waralaba.
Penerima waralaba bisa mengakses pengetahuan bisnis dan juga merek dagang dari pemilik franchise. Artinya, jika Anda adalah seorang pemilik waralaba X, lalu ada orang yang ingin membuka franchise dari Anda, maka orang tersebut bisa mengakses merek dagang dan pengetahuan terkait bisnis waralaba Anda.
4. Merek dagang
Merek dagang merupakan hal yang tak jauh berbeda dari hak paten dan hak cipta. Aset tak berwujud satu ini juga termasuk dalam hak kekayaaan intelektual. Biasanya, merek dagang hadir berupa desain, logo, ataupun simbol untuk mewakili suatu bisnis atau perusahaan. Simbol tersebut akan memiliki nilai jual serta masa kegunaan yang tidak terbatas.
5. Goodwill
Berikutnya adalah goodwill. Aset tidak berwujud ini melekat pada bisnis atau perusahaan yang menghasilkan manajemen perusahaan atau reputasi yang baik. Tentunya, ini dinilai dari segi pelanggan. Idealnya, goodwill juga tidak terbatas umurnya serta tercatat berdasarkan harga perolehan. Jika Anda memiliki bisnis dengan goodwill yang baik, maka penghasilan Anda akan lebih besar.
6. Leasehold
Terakhir adalah leasehold. Dalam ilmu akuntansi, leasehold dikenal sebagai aset yang tidak bisa disewa. Meskipun aset ini jarang diamortisasi, leasehold akan menyertakan biaya perawatan yang dicatat dalam aktiva yang disewa.
Itulah keenam jenis aset tidak berwujud yang penting Anda ketahui. Setiap perusahaan idealnya pasti memiliki aset berwujud dan tidak berwujud. Untuk mengelola aset-aset tersebut agar nilainya terjaga, tentu tidaklah mudah. Karenanya, gunakanlah layanan Tax Complience dari Trier Consulting untuk mengelola aset tidak berwujud perusahaan Anda!