Pengukuran kinerja perusahaan

Pengukuran kinerja perusahaan

Dalam melakukan pengukuran kinerja perusahaan, Anda butuh cara yang tepat. Perusahaan sendiri perlu melakukan penilaian kinerja untuk mengetahui efektivitas operasional perusahaan. Nah, salah satu cara mengukur kinerja perusahaan adalah berdasarkan rasio keuangan. Apa saja rasio-rasio yang bisa Anda gunakan dalam pengukuran ini? Berikut informasinya!

1. Rasio efektivitas

Rasio efektivitas termasuk laba atas penjualan, laba atas aset, dan laba atas ekuitas. Rasio ini menunjukkan seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan ekuitas pemegang saham dan aset perusahaan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang dapat diterima. Bisnis yang mendominasi persaingan biasanya mempunyai margin keuntungan yang tinggi. Namun, untuk bisnis baru dengan klien terbatas, normal untuk memiliki margin yang rendah.

Rasio efektivitas juga menghitung pengembalian aset (laba bersih dibagi total aset yang dinyatakan dalam persentase) untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan asetnya dalam mendorong keuntungan. Laba bersih, keuntungan setelah harga pokok barang, biaya overhead, biaya bunga, dan pajak yang telah dikurangkan dari penjualan juga dihitung dalam rasio efektivitas.

2. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengubah Rupiah penjualan menjadi laba dan arus kas. Rasio profitabilitas yang umum digunakan adalah margin kotor, margin operasi, dan margin laba bersih. Margin kotor adalah perbandingan antara laba kotor dengan penjualan. Laba kotor sama dengan penjualan dikurangi harga pokok penjualan.

Margin operasi adalah rasio laba operasi terhadap penjualan dan margin laba bersih adalah rasio laba bersih terhadap penjualan. Laba operasi sama dengan laba kotor dikurangi biaya operasional, sedangkan laba bersih sama dengan laba operasi dikurangi bunga dan pajak. 

Rasio pengembalian aset (rasio laba bersih terhadap total aset) mengukur efektivitas perusahaan dalam mengerahkan asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Sedangkan, rasio pengembalian investasi (rasio laba bersih terhadap ekuitas pemegang saham) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pengembalian bagi pemilik perusahaan.

3. Rasio likuiditas

Dalam pengukuran kinerja perusahaan, rasio likuiditas adalah jenis rasio yang digunakan untuk dua tujuan, yaitu mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang dan memeriksa efisiensi modal kerja. Perusahaan menggunakan rasio ini untuk mengukur likuiditas, sehingga jika mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid. 

Sebaliknya, ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya membuat perusahaan tersebut dikatakan ilikuid. Untuk menentukan apakah suatu perusahaan mampu atau tidak mampu memenuhi kewajibannya, penghitungan biasanya dilakukan melalui sejumlah rasio likuiditas, seperti Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio.

4. Rasio solvabilitas

Rasio solvabilitas menunjukkan stabilitas keuangan karena mengukur utang perusahaan relatif terhadap aset dan ekuitasnya. Perusahaan dengan terlalu banyak utang mungkin tidak memiliki fleksibilitas untuk mengelola arus kasnya jika suku bunga naik atau jika kondisi bisnis memburuk.

Rasio solvabilitas yang umum adalah debt-to-asset dan debt-to-equity. Rasio utang terhadap aset adalah rasio total utang terhadap total aset. Sedangkan, rasio utang terhadap ekuitas adalah rasio total utang terhadap ekuitas pemegang saham, yang merupakan selisih antara total aset dan total kewajiban.

Rasio solvabilitas adalah metrik utama yang digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka panjangnya. Rasio ini juga dan sering digunakan oleh calon pemberi pinjaman bisnis. Rasio solvabilitas menunjukkan apakah arus kas perusahaan cukup untuk memenuhi kewajiban jangka panjang, sehingga juga bisa mengukur kesehatan keuangan.

5. Rasio aktivitas

Rasio aktivitas merupakan jenis metrik keuangan yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan memanfaatkan aset pada neraca untuk menghasilkan pendapatan dan uang tunai. Rasio ini membantu analis mengukur bagaimana perusahaan menangani manajemen inventaris, yang merupakan kunci kelancaran operasional dan kesehatan fiskal secara keseluruhan.

Aset seperti bahan mentah dan mesin menghasilkan penjualan dan keuntungan. Rasio aktivitas menggambarkan kecepatan di mana aset diubah menjadi penjualan. Jenis rasio ini membantu mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan. Tidak cuma menampilkan bagaimana perusahaan menghasilkan pendapatan, tapu juga seberapa efektif perusahaan menangani komponen-komponen dalam neracanya.
Itulah informasi mengenai beberapa rasio pengukuran kinerja perusahaan yang perlu Anda ketahui. Untuk mengukur kinerja perusahaan, Anda bisa mendapatkan saran dan masukan dengan menggunakan layanan CFO Service dari Trier Consulting yang dikerjakan oleh tenaga profesional. Layanan ini membantu perusahaan menganalisis laporan keuangan yang sangat penting untuk mengetahui performa perusahaan dan kinerja bisnis dari waktu ke waktu. Mari klik di sini jika Anda ingin mulai berkonsultasi seputar pengambilan keputusan bisnis!