Pajak tangguhan adalah

Pajak tangguhan adalah

Saat menjalankan sebuah bisnis, selain berkutat dengan masalah profit atau keuntungan, Anda juga harus berurusan dengan perpajakan. Dalam urusan perpajakan ini, ada yang disebut sebagai pajak tangguhan, yang akan berdampak pada pembayaran pajak di masa akan datang.

Pajak tangguhan adalah beban pajak yang bisa berkurang atau bertambah. Lalu, apa sebenarnya yang disebut sebagai pajak tangguhan dan bagaimana konsep dasarnya? Agar lebih paham, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!

Apa itu pajak tangguhan?

Deferred tax expense atau pajak tangguhan adalah beban pajak yang bisa berpengaruh terhadap kondisi finansial perusahaan. Pajak tangguhan ini bisa membuat beban pajak yang harus dibayarkan pada bulan berikutnya menjadi bertambah atau berkurang. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan pengakuan pendapatan, akumulasi kredit yang belum dimaksimalkan, dan rangkaian rugi pajak yang belum mendapatkan kompensasi. Perbedaan ini tentu berpengaruh juga pada jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Pajak tangguhan terdiri dari apa saja?

Berbicara mengenai pajak tangguhan, ada dua pengertian yang bisa dipakai. Pengertian pajak tangguhan pertama mengacu pada sistem perpajakan, sedangkan pengertian yang kedua menyangkut skema hitungan akuntansi. Lantas, pajak tangguhan yang dijelaskan dalam akuntansi terbagi menjadi dua jenis, yakni deferred tax asset dan deferred tax liabilities. Seperti apa penjelasannya?

1. Deferred tax asset

Deferred tax asset atau pajak tangguhan sebagai aset adalah jumlah pajak penghasilan yang bisa dipulihkan pada periode atau bulan berikutnya. Hal ini bisa terjadi lantaran belum adanya kompensasi atas rugi pajak, selisih yang boleh dikurangkan, dan akumulasi kredit pajak yang belum digunakan secara maksimal sesuai hukum perpajakan yang berlaku.

2. Deferred tax liabilities

Berikutnya, ada deferred tax liabilities atau pajak tangguhan sebagai liabilitas. Pada jenis ini, jumlah pajak penghasilan terutang atau PPh terutang bisa berbeda lantaran ada perbedaan pada temporer kena pajak. Perbedaan ini dipicu oleh adanya perbedaan antara standar akuntansi, yakni komersial dengan aturan perpajakan yang berlaku, yaitu fiskal.

Konsep dasar pajak tangguhan

Agar lebih paham mengenai pajak tangguhan, pahami dulu keempat konsep dasar deferred tax expense ini yang meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda!

1. Pengakuan

Konsep dasar pertama yang harus dipahami dari pajak tangguhan adalah pengakuan. Artinya, badan usaha atau pelaku bisnis harus mengakui adanya pengakuan aset atau aktiva yang tercantum dalam laporan keuangan, sehingga mampu melunasi nilai yang tertulis sesuai peraturan perpajakan yang berlaku. Jadi, perusahaan mengakui hal ini sebagai kewajiban yang harus dibayarkan pada periode selanjutnya.

2. Pengukuran

Konsep dasar pajak tangguhan yang kedua adalah pengukuran. Konsep ini merupakan lanjutan dari poin pertama, yakni perusahaan menghitung kewajiban pajak yang tertunda sesuai dengan peraturan yang berlaku saat akan melaksanakan pembayaran. Artinya, perusahaan atau badan bisnis melihat, menghitung, dan membayar pajak tangguhan sesuai dengan peraturan terbaru. Hal ini juga dinyatakan dalam PSAK Nomor 46 Paragraf 30.

3. Penyajian

Konsep berikutnya dari pajak tangguhan adalah penyajiannya. Pajak tangguhan yang tertuang dalam laporan keuangan perusahaan harus dinyatakan terpisah dari kewajiban pajak saat ini (aset lancar). Pasalnya, pajak tangguhan disebut sebagai aset tidak lancar, sehingga tidak boleh disatukan dengan aset lancar supaya dapat memperjelas laporan keuangan perusahaan yang dibuat.

4. Pengungkapan

Terakhir, pajak tangguhan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Hal ini telah diatur dalam PSAK Nomor 46, khususnya Paragraf 56 hingga 63 yang mengatur tentang pajak tangguhan atau deferred tax expense.

Menyimpulkan dari penjelasan di atas, deferred tax expense atau pajak tangguhan adalah beban pajak yang tidak bisa terhindar saat melakukan penghitungan pajak. Agar pengaturan keuangan perusahaan tidak membingungkan, pisahkan pencatatan aset lancar dan tidak lancar atau yang juga disebut sebagai pajak tangguhan.

Agar urusan perpajakan semakin mudah, gunakan jasa konsultasi pajak dari Trier Consulting. Dengan konsultan pajak, perusahaan Anda bisa melakukan perencanaan, penghitungan, dan melaksanakan kepatuhan pajak sesuai peraturan yang berlaku. Jadi, perusahaan Anda bisa fokus pada proses pengembangan bisnis. Hubungi email support@trierconsulting.com atau felixliusri@trierconsulting.com dan nomor WhatsApp +62822-7777-6794 untuk konsultasi seputar pajak bersama konsultan pajak dari Trier Consulting.