Solvency ratio adalah salah satu istilah dalam bidang akuntansi. Istilah ini digunakan untuk mengukur kondisi keuangan suatu perusahaan. Biasanya, solvency ratio dimanfaatkan oleh para kreditur untuk mengetahui kemampuan calon debitur dalam memenuhi kewajibannya dan dapat berlaku baik untuk kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk lebih memahami tentang solvency ratio ini, mari simak penjelasan berikut.
Pengertian solvency ratio
Solvency ratio adalah sebuah metrik yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan agar dapat mengukur kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya. Solvency ratio adalah istilah dalam bahasa Inggris, sedangkan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama rasio solvabilitas (kemampuan untuk menyelesaikan suatu kewajiban).
Semakin rendah solvability ratio, maka semakin kecil peluang perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Sebaliknya, jika solvability ratio tinggi, maka peluang untuk menuntaskan kewajiban pun besar. Maka, tak heran jika rasio ini dijadikan ukuran bagi kreditur untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan calon debitur.
Pentingnya mengetahui solvency ratio bagi bisnis
Meski solvency ratio lebih sering digunakan oleh kreditur oleh investor, sebenarnya perusahaan pun bisa mendapatkan beberapa manfaat. Misalnya, rasio ini dapat membantu perusahaan dalam mengetahui mana saja aktiva yang dibiayai utang. Dengan begitu, perhitungan nilai aktiva perusahaan pun lebih akurat.
Masih berhubungan dengan aktiva, solvency ratio adalah pengukuran terbaik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh utang yang masuk terhadap pengelolaan aktiva. Perusahaan pun lebih mudah melacak mana saja utang yang akan segera jatuh tempo sehingga tidak terjadi keterlambatan pembayaran. Terakhir, solvency ratio juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah modal perusahaan yang menjadi jaminan utang.
Jika disimpulkan, solvency ratio adalah suatu metrik yang tidak hanya bermanfaat bagi pihak luar (dalam konteks ini, investor atau kreditur yang meminjamkan dana), tapi juga bisa membantu perusahaan untuk lebih memahami kondisi keuangannya sendiri. Dengan begitu, pengambilan keputusan penting pun bisa dilakukan lebih cepat.
Jenis-jenis solvency ratio
Menurut penggunaannya, solvency ratio dibagi menjadi tiga jenis, yaitu debt ratio, debt to equity ratio, dan time interest earned ratio. Untuk penjelasan dari masing-masing jenis solvency ratio, Anda bisa simak poin-poin di bawah ini.
1. Debt ratio
Debt ratio atau rasio utang adalah metrik yang menunjukkan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap utang dalam membiayai aktiva. Selain itu, debt ratio juga digunakan dalam menghitung kemampuan perusahaan untuk menjadi debitur dengan melihat jumlah aktiva yang bisa dijadikan jaminan. Untuk menghitung debt ratio, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
Debt Ratio = Total utang : Total aset x 100%
2. Debt to equity ratio
Selanjutnya ada debt to equity ratio atau rasio utang terhadap ekuitas. Sama seperti namanya, rasio ini menunjukkan perbandingan antara utang dengan ekuitas. Secara garis besar, rasio ini digunakan untuk melihat berapa banyak modal (ekuitas) yang bisa menjadi jaminan utang. Rumus untuk menghitung debt to equity ratio adalah sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio = Total utang : Ekuitas atau modal x 100%
3. Time interest earned ratio
Terakhir ada time interest earned ratio. Jika dua rasio sebelumnya fokus pada utang, time interest earned ratio mengukur beban bunga dan kemampuan perusahaan dalam melunasinya. Rumus untuk menghitung time interest earned ratio adalah:
Time Interest Earned Ratio = Laba sebelum pajak dan bunga : Beban bunga x 100%
Sedangkan untuk menghitung solvency ratio sendiri, Anda bisa mengikuti rumus berikut ini:
Solvency Ratio = (Laba bersih + Penyusutan) : Total Kewajiban
Dibutuhkan data-data penting keuangan untuk bisa menghitung solvency ratio secara akurat, contohnya data pendapatan operasional dan kewajiban utang. Oleh sebab itu, pastikan dulu keuangan perusahaan sudah tersusun rapi dengan layanan Financial Accounting & Bookkeeping dan Innovation Accounting dari Trier Consulting.Layanan Financial Accounting & Bookkeeping membantu perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan sehingga keputusan bisnis penting bisa diambil lebih cepat. Sedangkan layanan Innovation Accounting menyediakan solusi untuk melakukan pengukuran searah berbasis data, sehingga perusahaan dapat memunculkan disrupsi pada pangsa pasar saat ini dan tidak kalah saing dengan kompetitor. Untuk mulai konsultasi, silakan klik di sini.