Punya bisnis autopilot tentu jadi impian semua pelaku usaha. Tanpa perlu ribet datang ke kantor setiap hari dan memberikan arahan langsung ke karyawan, bisnis Anda tetap menghasilkan performa yang maksimal. Dengan bisnis yang sudah autopilot, Anda sebagai pemilik tentu jadi lebih leluasa untuk mengembangkannya dan punya lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan produktif lain.
Namun, untuk bisa memiliki bisnis autopilot, tentu diperlukan dedikasi tinggi dan berbagai aspek bisnis yang sudah matang. Anda juga perlu memutus ketergantungan bisnis dengan Anda dan mempekerjakan orang-orang terbaik untuk mengurus semua aspek bisnis yang ada. Lalu, apakah masih mungkin untuk menciptakan bisnis autopilot? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian bisnis autopilot
Sebelum memutuskan untuk membuat bisnis autopilot, Anda harus mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Secara sederhana, bisnis autopilot adalah bisnis yang bisa berjalan secara otomatis karena adanya suatu sistem yang menyeluruh, sehingga pemiliknya tidak perlu mengawasi bisnis secara terus-menerus.
Hal ini bisa dicapai karena pada bisnis autopilot, pemiliknya telah mendelegasikan semua urusan operasional kepada timnya yang profesional. Kemampuan owner untuk membuat manajemen bisnis yang baik dan menciptakan sistem yang efisien sangat diperlukan untuk bisa menciptakan bisnis yang autopilot.
Keuntungan menerapkan model bisnis autopilot
Banyaknya pelaku usaha yang ingin menciptakan bisnis autopilot tentu bukan tanpa alasan. Dengan menerapkan model bisnis ini, Anda akan diuntungkan dalam beberapa aspek, terutama keuangan dan waktu.
Melalui bisnis autopilot, owner akan mendapatkan penghasilan pasif karena bisnisnya tidak perlu dipantau terus menerus namun tetap menghasilkan pemasukan setiap bulan. Uang yang didapat juga biasanya sudah berbentuk keuntungan, sehingga Anda tidak perlu repot lagi membagi uang yang didapat ke dalam pos-pos pengeluaran operasional bisnis.
Selain itu, Anda juga akan mendapatkan keuntungan dari segi waktu. Pasalnya, bisnis yang sudah autopilot tidak akan ketergantungan kepada Anda sebagai pemilik karena sudah terdapat sistem yang berjalan. Dengan begitu, Anda bisa lebih leluasa untuk menggunakan waktu yang ada dengan berbagai kegiatan, bisa saja membuat bisnis baru, quality time bersama keluarga, meningkatkan skill, dan lain sebagainya.
Langkah memulai bisnis autopilot
Dibutuhkan strategi yang tepat untuk bisa menciptakan bisnis autopilot. Bentuknya tentu berbeda-beda, tergantung pada bisnis apa yang Anda garap. Namun, setidaknya ada beberapa tahap yang harus Anda lalui untuk membangun bisnis autopilot, yakni seperti berikut ini.
1. Menciptakan Manajemen yang Baik
Satu hal wajib yang harus ada dalam bisnis sebelum melepaskannya dari ketergantungan terhadap owner adalah menciptakan manajemen yang baik. Anda perlu menciptakan sistem yang menyeluruh, mulai dari perencanaan, produksi, distribusi, promosi, dan banyak lagi yang lainnya.
Buatlah pos-pos pendelegasian serta ciptakan SOP yang baik dan teruji sebelum Anda melepaskannya. Tentukan juga target-target bisnis yang jelas, entah itu dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Hal ini penting agar pertumbuhan bisnis tetap terjadi meskipun Anda sudah tidak sering mengawasinya lagi.
2. Fokus Marketing
Setelah Anda menciptakan sistem internal perusahaan yang baik, sekarang waktunya menciptakan positioning produk yang jelas. Supaya produk Anda bisa lebih mudah diterima ketika dipasarkan, maka produk Anda harus memiliki keunggulannya tersendiri, bisa jadi yang pertama, terbaik, atau juga yang terunik.
3. Pengaruh
Karena pemilik bisnis yang sebenarnya tidak akan sering hadir di perusahaan, maka Anda perlu menciptakan pengaruh yang kuat di dalamnya. Bukan terhadap individu, tetapi terhadap sistem. Ciptakan manajemen yang baik, posisikan karyawan di tempat yang sesuai, siapkan visi misi yang jelas, buat SOP yang kuat, dan lain sebagainya.
Dengan minimnya ketergantungan bisnis terhadap individu, maka bisnis autopilot Anda bisa bertahan dalam waktu yang lama karena bisa dijalankan dengan baik, terlepas dari siapa pun pemimpinnya.
4. Tim yang Solid
Supaya bisnis Anda tidak perlu melakukan penyesuaian terus menerus, maka ciptakanlah kultur perusahaan yang baik sehingga orang-orang di dalamnya tetap solid dan setia. Anda juga perlu membutuhkan orang-orang yang bisa dipercaya dan memiliki komitmen kuat untuk mencapai target-target perusahaan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Contoh penerapan
Beberapa contoh penerapan bisnis autopilot adalah pengembangan website, menjual photo stock, membuat pelatihan, membuat e-book, dan melakukan perdagangan saham. Selain beberapa bisnis di atas, tentu model bisnis autopilot juga bisa diterapkan pada jenis usaha lain meskipun kompleksitasnya akan menjadi lebih tinggi.
Kalau Anda saat ini sudah memiliki usaha sendiri dan ingin mengubahnya menjadi bisnis autopilot, maka diperlukan perencanaan yang matang dan tepat guna. Untuk melakukannya, Anda perlu pengawasan dan arahan langsung dari profesional.Hal ini bisa didapatkan melalui layanan Business Process Management dari Trier Consulting. Dengan pengalaman membantu berbagai bisnis dari skala kecil hingga besar, tim Trier Consulting akan membantu Anda membuat bisnis autopilot dengan lebih baik dan minim risiko. Tanpa perlu tunggu lama, segera konsultasikan bisnis Anda bersama Trier Consulting sekarang juga!