Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan adalah hal krusial yang menjadi bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada pemilik usaha dan stakeholder. Namun, masih banyak perusahaan yang belum optimal dalam menyusun laporan keuangan. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah masih banyak yang belum menggunakan jurnal perusahaan.
Lantas, bagaimana bentuk laporan keuangan tersebut? Bagaimana cara menyusun laporan keuangan dengan menggunakan jurnal perusahaan? Simak uraian berikut ini untuk penjelasan yang lebih detail!
Apa itu laporan keuangan?
Sesuai dengan PSAK No. 1 Tahun 2015, laporan keuangan merupakan penyajian terstruktur dari kinerja keuangan dan posisi keuangan suatu entitas. Dengan kata lain, laporan ini adalah bukti yang dapat menunjukkan kondisi finansial perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Oleh sebab itu, dalam menyusun laporan keuangan, diperlukan pemeriksaan secara berkala, minim kesalahan, serta rincian data yang mendetail.
Biasanya, laporan keuangan dibuat secara rutin setiap bulan. Laporan keuangan juga dapat dikelompokkan per kuartal dan per tahun untuk bahan evaluasi lebih lanjut. Selain itu, laporan keuangan biasanya ditunjukkan sebagai dokumen pendukung untuk pihak-pihak di luar perusahaan, seperti pemerintah, pemasok, kreditor, calon investor, dan pelanggan.
Mengapa laporan keuangan penting untuk perusahaan?
Laporan keuangan memegang peran yang penting karena dapat memproyeksikan masa depan suatu perusahaan. Ketika memiliki usaha, pasti pemilik usaha tersebut akan terus memantau arus keuangan untuk menganalisis kondisi usahanya secara real time.
Kemudian, berdasarkan data laporan, pemilik usaha akan mampu mengambil keputusan tertentu yang dirasa tepat untuk mengembangkan usaha. Selain itu, tindakan preventif juga dapat diambil untuk mengatasi hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi di masa depan.
Lebih mudah menyusun laporan keuangan dengan jurnal perusahaan
Menyusun laporan keuangan adalah pekerjaan yang rumit karena berhadapan dengan banyak data dan memerlukan proses yang panjang. Salah satu solusi yang dapat memudahkan Anda untuk menyusun laporan adalah dengan memanfaatkan jurnal perusahaan. Pada dasarnya, jurnal perusahaan adalah jurnal-jurnal yang ada dalam siklus akuntansi. Jurnal perusahaan digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya.
1. Jurnal umum
Jurnal umum adalah jurnal perusahaan yang digunakan untuk mencatat segala bukti transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Sistem pencatatan transaksi didasarkan pada debit dan kredit dengan jumlah yang sama (double entry system). Jurnal ini banyak digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.
2. Jurnal khusus
Jurnal khusus biasanya digunakan oleh perusahaan dagang karena memiliki aktivitas yang lebih banyak. Jurnal khusus terdiri dari empat jenis, yaitu:
- Jurnal pembelian, merupakan jurnal perusahaan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit. Informasi yang terdapat dalam jurnal ini meliputi tanggal transaksi, nama pemasok, referensi sumber dokumen, dan nomor faktur.
- Jurnal penjualan, adalah jurnal khusus untuk mencatat transaksi penjualan kredit. Informasi yang terdapat dalam jurnal penjualan meliputi tanggal transaksi, nama pelanggan, nomor faktur, nomor rekening, dan jumlah penjualan yang mencakup debit akun piutang dan kredit akun penjualan.
- Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat seluruh transaksi arus kas keluar. Misalnya pembelian perlengkapan tunai, pembayaran utang, pembayaran sewa, gaji, dan lain-lain.
- Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal perusahaan untuk mencatat penjualan atau pendapatan tunai. Dalam jurnal ini, dapat ditemukan informasi seperti tanggal transaksi, nama pelanggan, identifikasi penerimaan uang tunai, dan nominal debit-kredit.
3. Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian berfungsi untuk mencatat perubahan saldo pada beberapa akun untuk menunjukkan kesesuaian jumlah sesungguhnya. Akun-akun yang perlu disesuaikan biasanya adalah akun perlengkapan, pendapatan, aktiva tetap, serta beban dan pendapatan yang diterima di muka.
4. Jurnal penutup
Jurnal penutup dibuat setelah jurnal penyesuaian selesai dimasukkan ke buku besar. Tujuannya untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke perkiraan tetap di akhir periode. Akun nominal (perkiraan sementara) yang harus ditutup meliputi akun pendapatan, beban, ikhtisar laba rugi, dan prive. Siklus akuntansi seperti ini biasa disebut dengan istilah tutup buku.
Penyusunan jurnal perusahaan memang cukup rumit, namun dapat memudahkan Anda menyusun laporan keuangan dengan baik. Oleh sebab itu, sekarang banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa pembukuan agar pekerjaan mereka tidak terlalu merepotkan. Anda bisa menggunakan jasa dari Trier Consulting. Layanan Financial Accounting & Bookkeeping dari Trier Consulting adalah jasa pembukuan terbaik yang mampu menyusun laporan keuangan perusahaan Anda dengan bantuan tenaga profesional. Klik di sini untuk mulai berkonsultasi seputar laporan keuangan atau jurnal perusahaan Anda!