Ada banyak metode untuk mengelola bisnis berdasarkan sasaran, salah satunya OKR (Objective Key Result). Tidak seperti metode lainnya, OKR adalah yang paling sederhana dalam hal realisasi. OKR digunakan oleh beberapa organisasi terkemuka dunia untuk menetapkan dan menerapkan strategi mereka. Di artikel ini, Anda bisa menyimak informasi tentang pengertian OKR dan bagaimana cara menyusunnya bagi perusahaan.
Pengertian OKR
OKR (Objective and Key Results) pertama kali diterapkan oleh Andy Grove di perusahaan produsen prosesor komputer terkemuka di dunia, Intel. OKR merupakan sebuah framework (kerangka kerja) yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja. Salah satu metode pengukuran manajemen kerja ini juga sudah diadaptasi oleh banyak perusahaan besar dunia lainnya, seperti Google, Spotify, LinkedIn, Twitter, Airbnb, dan masih banyak lagi. Sebab, OKR membantu semua pihak yang terlibat, misalnya tim dan karyawan, untuk mengeksekusi tujuan.
Sesuai namanya, OKR terdiri dari dua komponen utama, yaitu objective (deskripsi kualitatif dari apa yang ingin dicapai) dan key results (set alat ukur yang dipakai untuk mencapai objective). Dalam pembuatannya, satu objective sebaiknya terdiri dari 2-5 key results dan masing-masing key result harus spesifik, memiliki deadline yang jelas, dan realistis.
Contohnya, perusahaan yang bergerak di bidang jasa bisa menetapkan ‘Meningkatkan Layanan terhadap Klien’ sebagai objective. Key results-nya bisa bervariasi, mulai dari membuat satu SOP yang jelas, menyelesaikan minimal 10 keluhan klien sebulan, memperoleh feedback klien dengan nilai paling sedikit 4,9 dari 5, dan sebagainya.
7 Cara menyusun OKR
Agar nantinya OKR bisa memberikan hasil optimal, berikut beberapa cara menyusun OKR yang bisa coba Anda terapkan di perusahaan.
1. Tentukan alat yang akan dipakai
Tahap pertama dalam menyusun OKR adalah menentukan alat yang akan digunakan. Sebelum menentukan alat yang akan digunakan, penting untuk memastikan bahwa seluruh orang yang terlibat sudah paham mengenai OKR. Jika sudah paham, maka selanjutnya Anda dapat memilih tools, bisa dalam bentuk spreadsheet atau mungkin aplikasi khusus.
2. Buat perencanaan terlebih dahulu
Dalam cara menyusun OKR, Anda perlu membuat perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan ini ditentukan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana cara untuk mencapainya. Tujuan yang akan dicapai idealnya harus ditetapkan secara konkret dan ambisius agar bisa memacu perkembangan bisnis. Tentu saja tanpa mengabaikan sisi realistis, dengan cara menyusun berbagai strategi yang bisa terukur demi mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
3. Susun OKR yang mencerminkan perusahaan
OKR yang disusun harus mencerminkan perusahaan. Itulah mengapa biasanya penyusunan OKR dilakukan oleh para pimpinan perusahan. Sebab, orang-orang berjabatan tinggi di perusahaan biasanya lebih paham tentang apa yang paling penting dan dibutuhkan oleh perusahaan.
4. Buat OKR per divisi atau tim
Masing-masing divisi atau tim di perusahaan harus membuat OKR guna meningkatkan kualitas kinerja. OKR per divisi atau tim disusun dalam dua tahap, pertama akan ditetapkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, kemudian akan didiskusikan bersama anggota tim oleh manajer. Setiap divisi atau tim harus memprioritaskan OKR ini.
5. Buat juga OKR per individu
Selain OKR divisi atau tim, penting juga membuat OKR per individu. Gunanya adalah agar masing-masing anggota tim dapat melakukan tugasnya sesuai batas waktu yang sudah ditentukan. Jika OKR per individu jelas, nantinya pihak manajer bisa mengawasi dan memantau progress kerja dari setiap anggota tim.
6. Tentukan cara mencapai target
Tujuan harus dilengkapi dengan cara mencapainya. Kalau tidak, itu artinya Anda hanya memiliki keinginan. Menentukan cara mencapai target dapat membuat setiap pihak yang terlihat mampu mencapai target sesuai harapan.
7. Lakukan evaluasi secara berkala
Bagian terpenting dari cara menyusun OKR adalah melakukan evaluasi secara berkala. Dengan melakukan evaluasi, perusahaan bisa tahu sejauh mana performa dari tujuan yang ingin dicapai. Suksesnya pencapaian pada umumnya ditentukan jika menyentuh angka persentase 60-70%.
Namun, di bawah angka tersebut belum tentu tujuan gagal, sebab bisa jadi target terlalu tinggi. Jika persentase nilainya 100% juga belum berarti sukses karena bisa jadi target dari OKR masih kurang ambisius. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi secara berkala dan kembali menilai target yang ingin dicapai dalam periode selanjutnya.
Itulah ulasan penting tentang cara menyusun OKR untuk perusahaan. Anda bisa menggunakan jasa Business Process Management dari Trier Consulting untuk bantu menyusun OKR bagi perusahaan bisnis. Trier Consulting memiliki tenaga profesional berpengalaman yang bisa membantu perusahaan dalam segala tahap (startup maupun korporasi) untuk mencapai keharmonisan dalam sistem perusahaan. Anda bisa klik di sini untuk mulai berkonsultasi seputar bisnis bersama Trier Consulting!