Laporan audit internal adalah hasil dari pemeriksaan independen terhadap aspek finansial perusahaan. Biasanya, perusahaan melakukan audit secara konsisten supaya dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaan. Jika masih bingung, simak saja tujuan dan komponen yang harus ada dalam laporan audit internal di bawah ini!
Tujuan penyusunan laporan audit internal
Kenapa perusahaan menunjuk auditor internal untuk melakukan pemeriksaan keuangan? Dokumen tersebut dibuat supaya perusahaan dapat memastikan kegiatan operasionalnya berjalan efisien. Jika dijabarkan, ini dia tujuan dari laporan audit internal:
- Evaluasi aktivitas internal, misalnya efisiensi operasional bisnis serta keamanan data.
- Monitor ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti pajak.
- Mitigasi risiko dalam keberlangsungan bisnis, seperti perkembangan industri, kemajuan teknologi, hingga risiko kesalahan dari internal perusahaan.
6 Komponen laporan audit internal
Tujuan di atas dapat tercapai jika dokumennya mencakup informasi komprehensif. Lihat di sini untuk mengetahui apa saja komponen yang harus ada dalam laporan audit internal!
1. Judul laporan
Bagian pertama pastinya judul laporan. Judul tidak perlu dibuat terlalu panjang, namun pastikan sudah menggambarkan dengan jelas apa yang dimuat dalam isi laporan. Misalnya, “Laporan Audit Keuangan Independen Oktober 2022 PT XYZ”.
Contoh tersebut sudah menunjukkan bahwa dokumen terkait merupakan laporan audit terhadap keuangan PT XYZ yang dilakukan secara independen. Periodenya juga tercantum, jadi bakal mudah dipahami pihak eksternal dan apabila ke depannya akan digunakan sebagai perbandingan.
2. Latar belakang dan tujuan
Bagian ini menjabarkan alasan mengapa audit perlu dilaksanakan. Ini kembali lagi ke tujuan laporan yang telah disebutkan sebelumnya, kemudian dilengkapi dengan keadaan di lapangan. Bisa saja ada pergantian manajemen, kemajuan teknologi, dan sebagainya. Dari situ, turut dituliskan cakupan kasar dari aktivitas audit.
3. Cakupan
Cakupan merupakan deskripsi jawaban dari tujuan dilaksanakannya audit. Pada bagian ini, dapat diketahui ruang lingkup audit, seperti elemen finansial apa saja yang dibahas hingga risiko apa yang ditangani.
Di sini juga ditulis keterbatasan yang mungkin dihadapi oleh auditor. Contoh keterbatasan yang biasa dialami antara lain tidak cukup waktu dan kekurangan informasi akibat dokumen hilang atau sengaja ditutupi oleh perusahaan.
4. Defisiensi
Defisiensi merupakan hasil dari proses audit internal, sehingga ini menjadi bagian terpenting dari keseluruhan laporan. Ketika menemukan defisiensi dalam aktivitas keuangan perusahaan, auditor mencantumkannya pada bagian ini. Contohnya, auditor bakal melaporkan apabila menemukan pencatatan transaksi atau aset yang keliru.
Jika hal-hal seperti itu tidak terdeteksi, dapat dibayangkan seberapa besar kerugian yang berisiko dialami perusahaan. Adapun wujud kerugian yang dialami bisa beragam, misalnya finansial atau reputasi. Apabila reputasi perusahaan terluka, bisnis Anda jadi terlihat tidak kredibel di mata stakeholders.
5. Pendapat
Untuk setiap defisiensi yang ditemukan, auditor internal perlu menyampaikan pendapat profesionalnya. Auditor dapat menyampaikan pendapat mengenai alasan terjadinya defisiensi, misalnya. Inilah salah satu manfaat dari penggunaan pihak ketiga dalam hal audit. Sebab, perusahaan Anda dapat memperoleh pendapat objektif dari profesional sesuai gambaran di lapangan.
6. Tindak lanjut
Berdasarkan temuan audit, bakal disampaikan tindak lanjut yang dapat dilakukan perusahaan. Jika masalahnya ada pada sistem transaksi bahan baku, auditor dapat memberikan penjelasan seputar saran sistem baru supaya perusahaan tidak rugi.
Meski begitu, tidak semua jenis laporan audit internal memiliki bagian ini. Biasanya, auditor internal memasukkannya dalam laporan keuangan tahunan atau per kuarter. Tipe laporan lainnya tidak wajib dilengkapi rekomendasi tindak lanjut oleh perusahaan.
Segala informasi yang dituangkan dalam laporan audit internal dapat berperan signifikan bagi perusahaan. Laporan ini berguna juga untuk menjaga hubungan dengan stakeholders, khususnya pemegang saham, calon investor, dan lembaga pemerintahan. Sehingga, laporan tersebut umumnya konsisten dibuat bagi perusahaan secara berkala. Jadi, jika Anda membutuhkan keahlian pihak ketiga untuk melakukan audit internal, gunakan layanan CFO Service dari Trier Consulting.
Melalui layanan CFO Service, tim ahli dari Trier Consulting akan berperan sebagai pihak independen yang memberikan masukan secara berkala, sekaligus menyediakan insight dari analisis laporan keuangan yang bisa Anda gunakan untuk dasar pengambilan keputusan bisnis. Tak perlu tunggu lama lagi, segera klik di sini untuk mulai berkonsultasi seputar laporan audit internal bersama tim Trier Consulting!