Due diligent sangat penting dilakukan untuk proses transaksi investasi, real estate, merger dan akuisisi (M&A), transaksi hukum, dan kebutuhan bisnis lainnya. Namun, masih banyak orang yang belum memahami sepenuhnya tentang proses ini. Lantas, apa itu due diligence dan apa saja macamnya? Simak artikel selengkapnya di bawah ini!
Due Diligent dalam Bisnis, Apa Itu?
Dalam bisnis, due diligent adalah penyelidikan atau audit terhadap investasi potensial yang dilakukan oleh calon pembeli. Tujuannya adalah untuk mengonfirmasi keakuratan informasi penjual dan menilainya. Due diligence, atau dalam bahasa Indonesia disebut uji kelayakan, juga merupakan proses dari latihan mitigasi risiko, yaitu menganalisis segala kemungkinan buruk yang harus dihindari dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu.
5 Jenis Due Diligent
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, due diligence atau uji kelayakan adalah proses pengujian, penilaian, evaluasi, dan analisis menyeluruh terkait semua aset, bisnis, kinerja perusahaan dan sebagainya. Ada lima jenis due diligence utama yang patut Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Due diligent finansial
Salah satu jenis uji kelayakan yang paling utama adalah dalam hal finansial atau keuangan. Due diligence finansial memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang semua keuangan perusahaan, meliputi laporan keuangan yang diaudit, proyeksi perusahaan serta dasar dari proyeksi tersebut, rencana pengeluaran modal, jadwal persediaan, debit kredit, dan sebagainya.
Dalam teknisnya, uji kelayakan finansial melibatkan proses analisis akun pelanggan utama, analisis biaya tetap dan variabel, analisis margin keuntungan, dan pemeriksaan prosedur pengendalian internal. Selain itu, proses uji finansial juga melakukan pemeriksaan atas buku pesanan dan saluran penjualan perusahaan untuk menciptakan proyeksi yang lebih baik dan akurat.
2. Due diligent HR
Dalam hal human relation atau sumber daya manusia, due diligence juga perlu dilakukan. Bahkan, proses pengujiannya cukup kompleks karena mencakup banyak hal. Mulai dari analisis total karyawan, analisis gaji saat ini, ESOP, bonus, kontrak kerja, kebijakan mengenai cuti karyawan, permasalahan internal, hingga polis asuransi karyawan.
3. Due diligent lingkungan
Uji kelayakan lingkungan penting dilakukan untuk audit setiap properti yang dimiliki atau disewa oleh perusahaan. Uji ini penting karena jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka perusahaan dapat terancam ditutup secara operasional. Berikut ini adalah hal-hal yang harus ditinjau dengan cermat terkait due diligence lingkungan:
- Daftar izin dan lisensi lingkungan beserta validasinya.
- Salinan semua korespondensi dan pemberitahuan dari EPA atau badan pengatur negara bagian dan lokal.
- Verifikasi bahwa metode pembuangan perusahaan sinkron dengan peraturan dan pedoman saat ini.
- Pemeriksaan untuk melihat apakah ada kewajiban lingkungan kontingen atau kewajiban ganti rugi yang berkelanjutan.
4. Due diligent legal
Due diligence legal atau hukum sangat penting dan biasanya melibatkan banyak pihak ketiga. Proses pengujian legal ini mencakup pemeriksaan dan peninjauan elemen-elemen seperti berikut ini:
- Fotokopi memorandum dan anggaran dasar perusahaan.
- Risalah rapat dewan (tiga tahun terakhir).
- Risalah semua rapat atau tindakan pemegang saham (tiga tahun terakhir).
- Salinan sertifikat saham yang dikeluarkan untuk key management personnel.
- Salinan semua jaminan pihak perusahaan.
- Semua kontrak material; termasuk perjanjian usaha patungan atau kemitraan, perseroan terbatas atau perjanjian operasi.
- Perjanjian lisensi atau waralaba.
- Salinan semua perjanjian pinjaman, perjanjian pembiayaan bank, dan jalur kredit yang melibatkan perusahaan sebagai salah satu pihaknya.
5. Strategic fit
Selanjutnya, ada due diligence terkait strategi-strategi yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam praktiknya, strategic fit biasanya fokus pada proses evaluasi perusahaan target terhadap rencana bisnis strategis pembeli secara keseluruhan. Misalnya, perusahaan ekuitas swasta yang berencana melakukan akuisisi, pasti akan melakukan pengujian ini terlebih dahulu. Sedangkan, sebuah perusahaan besar yang akan melakukan merger atau akuisisi patut mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Apakah perusahaan target memiliki teknologi, produk, atau akses pasar penting yang tidak dimiliki dan dibutuhkan oleh pengakuisisi?
- Apakah target memiliki key management personnel yang mewakili keuntungan substansial dalam HR?
- Apa saja manfaat dari sinergi operasional dan keuangan yang didapat?
- Jika perusahaan target akan digabung dengan pengakuisisi atau perusahaan lain yang sudah dimiliki pengakuisisi, periksalah rencana penggabungan dan proyeksikan berapa lama proses merger akan berlangsung, serta perkirakan biaya pelaksanaan proses aktual penggabungan kedua perusahaan.
- Menentukan personel terbaik dari acquirer dan target untuk mengelola proses merger.
Proses due diligent harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda bekerja sama dengan konsultan dari Trier Consulting. Trier Consulting menawarkan layanan Due Diligent & Valuation yang dilakukan oleh konsultan-konsultan terpercaya dan bersertifikasi. Silakan klik di sini untuk mulai berkonsultasi!