Financial accounting merupakan cabang ilmu akuntansi yang digunakan dalam pencatatan data transaksi untuk penyusunan laporan keuangan. Nantinya, laporan tersebut disampaikan kepada pihak eksternal perusahaan seperti investor, kreditur, hingga pelanggan. Dengan begitu, mereka dapat menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit hingga membayar utang.
Terdapat sejumlah metode yang dapat diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Tiap metode memiliki tujuan dan keuntungan yang berbeda. Untuk membantu Anda memahami metode yang diterapkan dalam financial accounting, simak penjelasan berikut.
Metode akuntansi akrual
Metode akrual dalam financial accounting adalah metode penyusunan laporan keuangan dengan cara mencatat transaksi yang telah dilakukan perusahaan. Transaksi dicatat sebelum pembayaran dilakukan, bukan saat terjadi pertukaran barang menjadi uang.
Katakanlah Anda merupakan sebuah perusahaan pemborong. Pada bulan September Anda mengajukan tagihan kepada klien sebesar Rp500 juta karena proyek pembangunan rumah akan memasuki tahap akhir. Klien kemudian melakukan pembayaran lunas pada bulan Oktober. Dalam metode akrual financial accounting, pencatatan transaksi Rp500 juta tersebut dilakukan pada bulan September ketika Anda mengajukan tagihan kepada klien.
Keuntungan menggunakan metode akuntansi akrual
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan akuntansi akrual adalah pembukuan menjadi lebih akurat. Ini karena segala jenis transaksi, baik yang sudah selesai atau baru selesai sebagian, dicatat sebelum transaksi tunai dilakukan.
Selain itu, dengan metode akrual, perencanaan strategi keuangan perusahaan pun akan lebih mudah karena data yang digunakan dalam laporan sudah mencakup produk dengan penjualan terbanyak, departemen dengan kinerja terbaik, dan berbagai sektor yang dapat ditingkatkan. Dengan begitu, perusahaan dapat menentukan kebijakan berikutnya dengan tepat.
Penggunaan metode akrual juga menambah kepercayaan pihak eksternal terhadap perusahaan. Ini karena metode pencatatan ini sudah digunakan di berbagai negara dan sudah memiliki standar sendiri, yaitu Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Metode akuntansi kas
Sementara itu, metode akuntansi kas dalam financial accounting merupakan metode yang melakukan pencatatan ketika terjadi transaksi tunai. Pendapatan dan pengeluaran hanya dicatat ketika perusahaan menerima atau melepas sejumlah uang. Pendapatan perusahaan akan dicatat saat pembayaran diterima dan pembukuan dilakukan saat tagihan selesai dibayar.
Informasi yang dicatat dalam metode akuntansi kas meliputi penggunaan kas, jumlah saldo saat pelaporan, dan sumber kas perusahaan selama periode pajak. Perusahaan yang biasa menggunakan metode ini adalah perusahaan kecil dengan transaksi yang minimal dan karyawan yang tidak terlalu banyak. Metode ini juga digunakan oleh perusahaan dengan kepemilikan tunggal atau bermitra dengan satu atau dua orang.
Contoh penggunaan metode akuntansi kas adalah sebuah usaha katering makanan menerima pembayaran untuk pesanan 150 nasi kotak sejumlah Rp3,75 juta. Pembayaran dilakukan pada bulan Agustus, sementara pesanan nasi kotak dibutuhkan pada bulan September. Dalam metode akuntansi kas, pencatatan transaksi dilakukan pada bulan Agustus ketika katering menerima pembayaran karena pada saat itulah terjadi pembayaran.
Keuntungan menggunakan metode akuntansi kas
Salah satu keuntungan dalam menggunakan metode kas adalah penggunaannya yang lebih mudah dan murah. Ini karena metode akuntansi kas tidak memerlukan pemahaman tentang prinsip akuntansi keuangan secara mendalam. Penggunaan metode kas juga lebih murah karena dapat dilakukan sendiri tanpa tenaga akuntansi yang terlatih. Itulah mengapa metode ini sering digunakan oleh perusahaan dengan skala kecil.
Akrual vs. kas, mana yang harus digunakan?
Pemilihan metode akrual atau kas dalam financial accounting sebaiknya menyesuaikan skala perusahaan Anda, dan banyaknya transaksi yang akan terjadi. Jika perusahaan Anda merupakan perusahaan besar dengan jumlah transaksi yang besar serta memiliki tanggungan pajak yang besar, maka penggunaan akrual dapat diterapkan.
Sebab, Anda akan membutuhkan gambaran lengkap mengenai seluruh transaksi yang dilakukan untuk menentukan jumlah pajak yang nantinya akan dibayar. Selain itu, metode akrual juga dapat mengenali biaya yang harus dibayar saat tagihan datang karena perusahaan dapat mengetahui secara detail sumber biaya tersebut.
Sementara itu, metode kas dapat digunakan pada perusahaan berskala kecil yang jumlah transaksinya tidak terlalu banyak. Dengan begitu,, perusahaan dapat menentukan jumlah kas secara riil. Anda juga dapat menghitung pajak yang harus dibayar secara tepat karena uang yang akan digunakan untuk membayar pajak sudah berada di tangan Anda.
Penerapan dua metode yang diterapkan dalam financial accounting di atas membutuhkan pendampingan dari tenaga keuangan ahli untuk mendapatkan data yang tepat hingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Dengan layanan Financial Accounting & Bookkeeping dari Trier Consulting, perusahaan Anda akan mendapat pendampingan mulai dari pendataan transaksi hingga penyusunan laporan untuk pihak eksternal perusahaan.Dikerjakan oleh tenaga ahli, layanan Financial Accounting & Bookkeeping Trier Consulting dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan keuangan yang akurat untuk mendapat kepercayaan investor atau kreditur. Layanan ini juga dapat difungsikan sebagai staf keuangan eksternal untuk perusahaan Anda yang baru dirintis. Untuk mulai berkonsultasi mengenai pencatatan financial accounting perusahaan Anda, silakan hubungi kontak WhatsApp Trier Consulting.